Smile 2 2024
Sinopsis
About to embark on a new world tour, global pop sensation Skye Riley begins experiencing increasingly terrifying and inexplicable events. Overwhelmed by the escalating horrors and the pressures of fame, Skye is forced to face her dark past to regain control of her life before it spirals out of control.
Cast
- Naomi Scott sebagai Skye Riley, penyanyi musik pop terkenal.
- Rosemarie DeWitt sebagai Elizabeth Riley, ibu dan manajer Skye.
- Lukas Gage sebagai Lewis Fregoli, seorang pengedar narkoba dan teman SMA Skye.
- Miles Gutierrez-Riley sebagai Joshua, asisten Skye.
- Peter Jacobson sebagai Morris, seorang perawat, yang melacak tindakan Entitas Senyum.
- Ray Nicholson sebagai Paul Hudson, aktor yang sudah meninggal, yang merupakan mantan pacar Skye.
- Dylan Gelula sebagai Gemma, sahabat Skye.
- Raúl Castillo sebagai Darius Bravo, kepala perusahaan rekaman Skye.
- Kyle Gallner sebagai Joel, seorang polisi, yang sebelumnya dikutuk oleh Entitas Senyum.
Review
Berbeda dengan film pertamanya (saya termasuk minoritas yang tidak begitu memujanya), Smile 2 bukan menitikberatkan pada mitologi “senyuman terkutuk” maupun investigasi terhadapnya, melainkan penelusuran psikis yang terasa jauh lebih personal. Apa yang Parker Finn, selaku sutradara sekaligus penulis naskah, ingin capai di Smile dua tahun lalu (dan kurang berhasil), akhirnya berhasil diwujudkan oleh sekuelnya.
Menyaksikan sekuen pembuka yang dipresentasikan dalam format single take, juga dilengkapi atmosfer penuh ketidaknyamanan di tengah tumpukan salju yang memenuhi latarnya, daripada sekuel bagi horor populer arus utama, saya seolah tengah menyaksikan suguhan alternatif yang jadi idola di kalangan penikmat festival film.
Setelahnya, barulah kita berkenalan dengan Skye Riley (Naomi Scott), bintang pop ternama yang baru kembali muncul ke publik setelah setahun absen akibat kecelakaan maut yang menewaskan kekasihnya. Saat itu keduanya tengah mabuk, serta berada di bawah pengaruh narkoba. Kini Skye berusaha membangkitkan lagi karirnya, termasuk dengan melanjutkan tur yang sempat tertunda.
Hanya ada satu masalah: Skye belum benar-benar pulih. Selain luka fisik di punggung yang rasa sakitnya acap kali kambuh, trauma pun masih menghantui hari-hari sang bintang. Individu dengan kondisi seperti Skye memang mangsa empuk bagi si entitas penyebar kutukan. Benar saja, selepas menjadi saksi kematian kenalannya, kutukan itu pun berpindah ke dirinya.
Smile 2 tetap memberi ekspansi pada mitologinya, terutama selepas pertemuan Skye dengan Morris (Peter Jacobson) yang mengaku dapat membantunya lepas dari kutukan, namun secara keseluruhan, cakupan alurnya lebih kecil, lebih intim, dan terpenting, lebih terfokus, sehingga penceritaannya pun tampil solid. Biarpun tidak jarang saya berharap Finn bersedia memangkas beberapa menit durasinya, supaya mengurangi eksistensi beberapa titik yang terasa draggy.